Pendarungan, Banyuwangi – Permasalahan sampah di Indonesia seolah belum pernah terlihat ujungnya. Selain mencemari lingkungan, ternyata persoalan sampah juga mengancam target nol emisi.
Dilansir dari keterangan Pusat Keteknikan Kehutanan dan Lingkungan, di Indonesia sendiri diperkirakan sebanyak 85.000 ton sampah dihasilkan per harinya, dengan perkiraan kenaikan jumlah mencapai 150.000 ton per hari pada tahun 2025.
Jumlah ini didominasi oleh sampah yang berasal dari rumah tangga, yang berkisar antara 60 hingga 75 persen.
Dalam rangka turut memperbaiki kondisi lingkungan, Mahasiswa KKN UNAIR Surabaya melakukan aksi penanggulangan di Desa Pendarungan dengan memberdayakan warga untuk melakukan pemilahan sampah.
Salah satu program Mahasiswa KKN UNAIR Surabaya adalah penyelenggaraan lomba pemilahan sampah yang akan dilaksanakan di Desa Pendarungan.
Pada 17 Januari 2023, Mahasiswa KKN UNAIR Surabaya melakukan kunjungan ke Desa Pendarungan dengan didampingi oleh pendamping desa, serta ketua bank sampah setempat.
Kepala Desa Pendarungan, Adi Purwanto menjelaskan jika kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka persiapan lomba memilah sampah organik dan non organik yang akan diselenggarakan. Dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan masyarakat dapat memahami bahwa sampah masih dapat dipilah kembali dan diolah sehingga mempunyai nilai ekonomi.
“Peserta lomba terdiri dari 4 dusun yang ada di Desa Pendarungan, dengan membentuk kelompok yang masing-masing terdiri dari 5 orang. Pelaksanaan lomba memilah sampah tersebut akan dilaksanakan pada hari Sabtu 28 Januari, tepatnya di TPA Desa Pendarungan.” Jelas Kades Adi Purwanto.
Pemilahan sampah dibagi menjadi 2, yakni sampah organik yang dapat dimanfaatkan menjadi kompos, dan sampah non-organik dapat ditabung di bank sampah.
Selain menciptakan lingkungan bersih, adanya pemilahan sampah oleh masyarakat juga dapat memberikan peluang usaha dengan memanfaatkan barang bekas sehingga meningkatkan perekonomian warga.